Thursday, August 2, 2018

11 cara mensiasati anak yang hobi belanja.

Anak yang sudah menginjak masa remaja punya karakteristik masing-masing. setiap anak punya keunikan yang membuat mereka spesial. setiap anak punya plus minus dan dari itu mereka perlu bantuan orang dewasa untuk membantu mereka dalam menghadapi masa transisi usia mereka. sebagai orang paling dekat dengan anak seperti orang tua atau kakak tentu akan flash back ke dalam kisah mereka sendiri sehingga kadang setiap anak harus dianggap sama dengan mereka.

ini yang kurang baik, sebaiknya anak di pahami karakternya sebelum membentuk mereka. seperti tanah, material tanah pun tidak semuanya bisa di jadikan guci, namun bukan berarti tanah yang tidak dapat di buat guci adalah tanah yang buruk.

kali ini saya coba rangkum 10 langkah dalam membuat anak kita tidak kecanduan berbelanja atau istilahnya jajan, berikut diantaranya:

  1. Buatlah daftar belanja bersama anak-anak, termasuk kebutuhan ataupun benda yang mereka minta, aksesoris, mainan baru, buku, sepatu, dll. Diskusikan dengan santai tapi masuk akal, jika ada permintaan mereka yang harus Anda tolak. Kemudian, usahakan berdisiplin mengikuti daftar tersebut saat di pusat belanja atau supermarket. Bila anak melihat ini, mereka pun mengerti bahwa keluarga Anda tidak sembarangan atau asal beli barang, semua terencana.
  2. Tidak ada salahnya membahas tentang menjaga lingkungan hidup. Apakah produk yang ditawarkan aman untuk lingkungan, tidak akan menjadi sampah yang berbahaya, dan sebagainya. Ini bisa menjadi filter atas permintaan anak.
  3. Ajari anak Anda tentang nutrisi. Tidak semua makanan yang dilihat iklannya adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi. Bedakan antara makanan yang ‘sehari-hari’ dengan makanan yang ‘kadang-kadang’.
  4. beri sosialisasi bagaimana anak harus menyikapi uang. uang tak selamanya digunakan untuk berbelanja, bisa di tabung, disedekahkan.
  5. beri pengertian setiap kali hendak seorang anak mengambil sikap berbelanja.
  6. ingatkan bahwa tidak setiap barang dapat di miliki, berikan contoh ada yang tidak seberuntung mereka.
  7. Bahas bersama anak Anda tentang fungsi dan tujuan iklan. Mengapa suatu merek atau produk membuat iklan yang menarik? Karena mereka ingin produknya dibeli banyak orang. Bukan berarti produknya bagus.
  8. Banyak merek menghabiskan dana yang fantastis untuk membuat iklan yang sangat baik, bahkan membayar artis idola remaja untuk membintangi iklan tersebut. Terangkan ini pada anak Anda, bahwa sang artis dibayar untuk mengakui suatu produk berkualitas baik. Tapi belum tentu produk itu baik untuk semua orang.
  9. Wajibkan anak untuk mengakses internet ataupun menonton TV di ruang keluarga, tidak di kamar pribadinya. Dengan begitu Anda lebih mudah memonitor kegiatan mereka di dunia maya. Selain demi keamanan, juga dapat mencegah paparan iklan yang berlebihan.
  10. Cermati kebiasaan Mama dan Papa dalam memperoleh informasi dan berbelanja. Apakah sering memperhatikan iklan? Sering menonton TV? Banyak screen time dengan aneka gadget yang dimiliki? Anak-anak mengikuti kebiasaan kita lho, Ma! Jika Anda rasa memang Anda berdua banyak terpapar media dan masih boros, saatnya untuk mengubah kebiasaan itu.
  11. Faktor terpenting, pastikan waktu yang dihabiskan untuk menonton TV, internet maupun video games, untuk semua anggota keluarga, seimbang dengan kegiatan lain yang bersih dari iklan. Misalnya, jogging atau bersepeda bersama keliling kompleks, bermain bersama di dalam maupun luar rumah, membaca buku, hingga ikut gotong royong dengan komunitas setempat, bisa menjadi ide. Selain dompet selamat, anak pun menjadi lebih dekat.
segitu dulu ya sharing semoga bermanfaat.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Komentar

Artikel Populer

promote

About Me

My photo
saya Adalah guru, dan setiap kita adalah guru