Monday, May 14, 2018

Orang Tua Teladan utama anak dalam ibadah Ramadhan

Hasil gambar untuk ramadhan anak
http://mentariment.blogspot.co.id/2013/07/marhaban-ya-ramadhan.html
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqarah: 183)
Seorang anak sedang asik menghafal Al-Qur'an, di sore hari anak sebayanya sedang berlari-lari riang gembira mengisi waktu luang sebelum waktu berbuka. Anak ini umurnya 12 tahun ia berbeda, sore ini ia lalui dirumahnya membaca Al-Qur'an, menghafal, dan mengulang bacanya. Ibunya sibuk menyiapkan hidangan berbuka, sembari menunggu ayah si anak pulang, saat itu si Ayah sedang bermacet ria di salah satu jalan protokol di Jakarta.

tetangga anak ini tidak terlalu menyadari kebiasaan si anak menghafal Al-Qur'an yang sudah hampir 5 juz. tentu, anak-anak mereka belum sampai tataran itu, sukur-sukur sudah bisa puasa full sudah Alhamdullilah. Anak mereka sudah sembari tadi main bersama teman-temannya, jika dirumah pun anak tak betah, karena bau makanan yang sedang disiapkan mengganggu indra penciuman mereka.

Anak tentu punya kecerdasan masing-masing, hakikatnya mereka punya potensi yang sama. namun semua bergantung bagaimana orang tuanya mengarahkan mereka. Anak sendiri tidak paham apa yang sedang terjadi, anak hanya melihat dan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. mereka dengan tumbuh kembangnya tentu tak bisa disalahkan, mereka sangat pandai meniru, melakukan kembali, dan mencontoh. orang tualah yang menjadi pembeda disini anak hendak dijadikan apa kedepannya.

Anak pertama menghafal Al-Qur'an karena itulah yang pertama ia diperdengarkan oleh kedua orang tuanya, setiap hari mp3 muratal terus berbunyi, sang ayah ba'da magrib sibuk membaca Qur'an, sang ibu selalu melantunkan Al-Qur'an, apalagi bulan Ramadhan mereka akan semakin dekat dengan Al-Qur'an.

Sementara, anak yang bersebelahan dari rumahnya sibuk menonton televisi pada malam hari, selama libur sekolah aktivitasnya adalah bermain dengan teman sebaya, minim perhatian dari orang tua, sangat disayangkan tentu anak ini sedikit sekali punya teladan. ia melihat teman-temannya berpuasa akhirnya ia ikut berpuasa. Orang tua juga tak menunjukkan perubahan berarti selama Ramadhan, biasa saja hanya sekarang mereka tak makan di siang hari. 

Semoga hal ini tak terjadi pada anak- anak kita dan kita sebagai orang tua. Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. setidaknya mulailah memberikan contoh pada anak bahwa bulan ini adalah bulan berkah, mari nak kita baca Qur'an nya, kurangi nonton televisi, kurangi main gamenya perbanyak mencari pahala ya nak. dengan begitu sedikit demi sedikit anak akan ikut dengan melihat tokoh utama hidup mereka yaitu orang tua.

Semoga Ramadhan ini anak- anak kita bisa mengoptimalkan Ramdhannya, jika mereka belum berpuasa minimal mereka tahu begitu besar anugrah di bulan Ramadhan. libatkan mereka dalam kegiatan kita walaupun mereka tidak berpuasa. ceritakan cerita-cerita islami yang dapat meningkatkan antusiasme mereka terhadap islam. Jika mereka sudah berpuasa, alangkah baiknya kita juga pantau aktivitas harian mereka. anak akan sangat antusias dengan pelaksanaan Ramadhan karena ini pengalaman berbeda dan baru buat mereka. Seperti saat kecil dulu kita meminta tanda tangan imam Tarawih dan mencatat apa yang disampaikan imam tarawih. Tentu di masa ini tak sama, Gadget begitu mendominasi, mendidik anak menjadi lebih ekstra lagi agar tak lewat keberkahan Ramadhan begitu saja.


“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah hingga ia fasih (berbicara), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (Hadits ini diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan ath-Thabarani dalam al-Mu’jamul Kabir. Al-Imam Muslim rahimahullah)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Komentar

Artikel Populer

promote

About Me

My photo
saya Adalah guru, dan setiap kita adalah guru