Wednesday, May 2, 2018

MKG, jadi Pelajaran orang tua memantau anak.

http://jakarta.tribunnews.com/2018/04/30/polisi-fasilitasi-proses-mediasi-kasus-penendangan-anak-di-mal-kelapa-gading
Baru-baru ini di media sosial terjadi sebuah adegan kurang mengenakkan yang terekam CCTV di Mall Kelapa Gading. Kejadian ini mengagetkan karena terlihat seorang ayah yang melakukan tindakan yang salah karena anaknya terjatuh dari ayunan kemudian menendang punggung anak yang tak sengaja menjatuhkannya. Salah dalam arti orang tua kesal karena rasa cintanya pada anaknya yang menyebabkan orang tua mengeluarkan tindakan yang kurang terpuji tersebut.

Gubernur DKI Jakarta saat ini Anies Baswedan pernah mengalami pem-bully-an di antara teman-temannya, kasusnya berbeda namun memiliki kesamaan secara subjek. saat itu menurut Anies dirinya mengalami penindasan berupa perkelahian yang tak seimbang secara jumlah, Anies kecil sendirian dan melawan beberapa orang. Orang tua Anies melihat anaknya jelas kalah dalam pertarungan tidak seimbang itu, namun yang di lihat Anies saat itu orang tuanya mendiamkan dan berkata biarkan Anies belajar untuk menghadapi masalahnya sendiri.

Kasus di Mall Kelapa Gading dengan kasus Anies Baswedan kala kecil hampir sama, orang tua melihat bahwa anaknya sedang tersakiti. Namun, tindakan yang ditujukan untuk mendukung anaknya yang tersakiti berbeda antar kedua orang tua. Orang tua memang punya fitrah rasa cinta yang besar terhadap anaknya, namun tentu orang tua harus punya jarak dalam mendukung anak dalam dunia bermainnya. 

Anak tentu punya dunia permainannya masing-masing, anak sendiri punya daya saing dalam masa pertumbuhannya, hal ini membuat setiap anak punya karakter nya dalam permainan. Anak adalah pribadi yang jauh dari sifat-sifat munafik, anak selalu bertindak apa adanya. walaupun apa yang di bawa dan dilakukan anak merupakan representasi contoh dari sikap dan perilaku orang tuanya.

Berbeda dengan orang dewasa yang kadang sudah tidak sesuai dengan realita kehidupan sehari-hari, dimana para orang dewasa sudah mulai melakukan manipulasi baik psikis dan fisik untuk mempertahankan nilai-nilai hidupnya. Seorang anak biasanya akan terlihat apa adanya, tidak pendendam, dominan kasih sayang, dan kepedulian.

Dalam pertandingan sepakbola sejak 2006 FIFA membuat peraturan dimana setiap pemain membawa anak di tuntun memasuki lapangan mendampingi para pemain sepakbola. mungkin banyak yang bertanya mengapa seorang anak di bawa kedalam lapangan sepakbola kemudian dibawa kedalam lapangan sampai selebrasi pembukaan selesai. banyak tujuan dari FIFA membuat peraturan ini selain, bentuk perhatian FIFA terhadap anak-anak yang tidak beruntung di seluruh dunia, ternyata juga dalam upaya FIFA membuat permainan semakin Fair Play, mengapa sebab seorang anak ketika dalam permainan tentu akan ada persaingan yang kadang membuat salah satu anak menangis, namun perhatikan seorang anak tidak akan terjadi dendam yang berkelanjutan. seorang anak akan bermain seperti tidak ada apa-apa sebelumnya.

sebagai orang tua tentu yang terpenting buat kita adalah agar anak-anak kita menjadi lebih baik dibanding diri si orang tua kedepannya. Pekerjaan orang tua bukan hanya mencukupi kebutuhan materil si anak namun yang lebih penting lagi kebutuhan mental dan fisik anak. Bisa jadi hari ini kita mampu melindungi anak kita dengan cara kita masing-masing namun kedepannya tentu anak harus sendiri nya melewati masalahnya. Ketika kita terlalu ikut campur atau memberikan contoh yang pembelaan berlebihan pada anak secara tidak langsung anak akan merasa dilindungi, rasa diri nya untuk menghadapi masalah akan tergantikan dengan berlindung terhadap kita.

belajar lah menjadi orang tua yang mampu membuat anaknya berdiri tegak menghadapi masalahnya sendiri. fungsi orang tua menjadi pengarah dan tangga menuju sukses anak di kemudian hari. bukan selayaknya orang tua membawa emosinya dengan dalih melindungi anak. ingatlah anak-anak kita adalah peniru yang sangat ulung, setiap perilaku kita akan dicontoh oleh anak-anak kita dengan sangat baik. alangkah bijaknya menjadi orang tua mampu memberikan proteksi yang dibutuhkan anak bukan yang di pertontonkan untuk menunjukkan bahwa orang tua punya kekuatan.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Komentar

Artikel Populer

promote

About Me

My photo
saya Adalah guru, dan setiap kita adalah guru