Dunia
anak dan remaja adalah dunia terbaik yang dimiliki oleh insan manusia, dimasa
ini anak-anak akan banyak mengalami perubahan diri dan pengalaman yang tak
terlupakan. Masa anak dan remaja seseorang menentukan kesuksesan seseorang
dalam hidupnya. Siapa yang berhasil melewati masa ini akan menjadi generasi
emas bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menyelamatkan generasi
mudanya.
Ternyata
orang-orang terkaya didunia melakukan pendidikan yang terbaik pada anaknya.
Pendidikan terbaik yang diberikan ternyata tidak dengan memberikan teknologi
sebebas-bebasnya pada anaknya. Nah kalian remaja hati-hati ya menggunakan
teknologi karna ternyata remaja – remaja yang ayahnya kaya raya tidak diberikan
teknologi seperti handphone dan android tercanggih.
Inilah
beberapa orang terkaya yang memberikan pendidikan terbaiknya justru tidak
dengan gadget yang super canggih. Ini layak kita contoh agar kita sebagai
penerus generasi bangsa ini tidak di makan perkembangan zaman, malah justru
harusnya memimpin dan menggerakkan zaman itu sendiri.
1.
Bill Gates si penggagas Microsoft
Siapa
yang tak kenal Bill Gates, ia adalah orang terkaya didunia. Bill gates selama
bertahun-tahun ia bertengger di urutan pertama dalam daftar orang paling kaya
di dunia. Meskipun ia di Drop Out dari kampusnya namun ia merupakan bos dan
pendiri dari Microsoft sebuah perusahaan perangkat Lunak terbesar di dunia.
Bernama
lengkap William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates
dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah
adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah
seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya
Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan
anggota Tingkat Nasional United Way.
Bill
gates sendiri mengajarkan anaknya bahasa pemrograman sama seperti dirinya. Ia
mengajarkan anaknya agar dapat meneruskan perusahaan yang di kembangkannya dan
membuatnya menjadi kaya raya. Namun, bukan tanpa aturan anak-anaknya tetap
tidak boleh menggunakan handphone oleh ayahnya sendiri. Bill gates sendiri
tidak melarang 100% anaknya menggunakan handphone, anaknya boleh menggunakan
hanya untuk menelpon temannya dalam rangka mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru atau pendidik disekolahnya.
Selama
menggunakan handphone tersebut, bill gates selalu memerintahkan untuk berada
dalam pengawasan orang dewasa. Ini contoh penting dalam kehidupan, kadang kita
merasa bahwa orang kaya punya segalanya dan punya kebebasan, padahal dalam
kenyataannya mereka punya aturan. Tidak seperti generasi sekarang yang main
handphone sampai larut malam, tanpa mengindahkan batas – batas budaya ke-timuran-an.
Mudah-mudahan kita termasuk anak-anak seperti anaknya bill gates ini ya.
2.
CEO 3D Robotics dan Drone Chris
Anderson
Chris
Anderson adalah seorang enterpreneur handal, dan dunianya adalah tentang
teknologi, gak tanggung-tanggung beliau mengembangkan ilmu tentang robotics dan
drone yang harganya sangat mahal. Beliau bisa dibilang ahli dalam bidangnya dan
tentu punya keluarga dan anak-anak yang berusaha ia didik menjadi generasi yang
seperti dirinya.
Anak-anak
Chris Anderson dididik untuk tidak memiliki ketergantungan terhadap ponsel
pintar. Sebisa mungkin, sang orang tua meminimalisir penggunaan ponsel dan
laptop pada anak mereka. Alasannya simpel, ia tidak ingin anaknya melihat
konten-konten erotis dan berbau kekerasan yang tersebar luas di internet. Dari
pada mengontrol internet yang lebih banyak unsur negatifnya, kita orang
Indonesia sebagai orang dengan budaya ketimuran harusnya lebih baik untuk
meniru langkah Anderson untuk melakukan upaya pencegahan ini.
3.
Alex Constantinople, dari Outcast
Agency
CEO
partner bisnis IT terbesar sedunia ini malah lebih disiplin lagi dalam
penggunaan handphone untuk anaknya. Anak tertua dibatasi 30 menit untuk
mengakses handphon edalam sehari. Sedangkan adiknya justru hanya boleh
mengakses handphonenya pada akhir minggu saat libur sekolah. Wah, ketat juga ya
aturannya.
4.
Penggagas Twitter dan Pyra Labs, Evan
Williams
Kedua
anak Evan Williams sama sekali tidak pernah dibelikan iPad oleh orang tuanya.
Kalau yang lain punya gawai namun diberikan akses terbatas, keluarga ini bahkan
nggak membelikan gawainya. Dibandingkan gawai, Evan lebih memilih buku. Rak-rak
di rumah Evan dipenuhi buku-buku yang berguna untuk anaknya. Dari buku
tersebutlah kedua anak Evan mendapatkan informasi dan pembelajaran.
5.
Steve Jobs si Boss Apple
Mungkin
sebagian besar orang akan berpikir: wah enak ya jadi anaknya Steve Jobs, kalau
mau iPhone keluaran terbaru nggak perlu antri dan ngecamp di depan Apple store.
Nyatanya pemikiran itu salah besar. Anak-anak Jobs justru dibatasi dalam
penggunaan gawainya. Bahkan mereka tidak memiliki iPad. Jobs ingin anak-anaknya
lebih memaknai percakapan real-life tanpa handphone. Keluarga ini sangat senang
menghabiskan waktu sore dengan bercakap-cakap di sore hari dan ketika makan
malam.
0 comments:
Post a Comment