Thursday, April 12, 2018

Orang terkaya mengajarkan Anaknya.


Dunia anak dan remaja adalah dunia terbaik yang dimiliki oleh insan manusia, dimasa ini anak-anak akan banyak mengalami perubahan diri dan pengalaman yang tak terlupakan. Masa anak dan remaja seseorang menentukan kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Siapa yang berhasil melewati masa ini akan menjadi generasi emas bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menyelamatkan generasi mudanya.
Ternyata orang-orang terkaya didunia melakukan pendidikan yang terbaik pada anaknya. Pendidikan terbaik yang diberikan ternyata tidak dengan memberikan teknologi sebebas-bebasnya pada anaknya. Nah kalian remaja hati-hati ya menggunakan teknologi karna ternyata remaja – remaja yang ayahnya kaya raya tidak diberikan teknologi seperti handphone dan android tercanggih.
Inilah beberapa orang terkaya yang memberikan pendidikan terbaiknya justru tidak dengan gadget yang super canggih. Ini layak kita contoh agar kita sebagai penerus generasi bangsa ini tidak di makan perkembangan zaman, malah justru harusnya memimpin dan menggerakkan zaman itu sendiri.

1.    Bill Gates si penggagas Microsoft

Siapa yang tak kenal Bill Gates, ia adalah orang terkaya didunia. Bill gates selama bertahun-tahun ia bertengger di urutan pertama dalam daftar orang paling kaya di dunia. Meskipun ia di Drop Out dari kampusnya namun ia merupakan bos dan pendiri dari Microsoft sebuah perusahaan perangkat Lunak terbesar di dunia.
Bernama lengkap William Henry Gates III atau lebih dikenal dengan nama Bill Gates dilahirkan pada 28 Oktober 1955, di Seattle, Washington. Bill Gates adalah adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya William Henry Gates adalah seorang pengacara perusahaan yang punya banyak relasi di kota. Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawai First Interstate Bank, Pacific Northwest Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.
Bill gates sendiri mengajarkan anaknya bahasa pemrograman sama seperti dirinya. Ia mengajarkan anaknya agar dapat meneruskan perusahaan yang di kembangkannya dan membuatnya menjadi kaya raya. Namun, bukan tanpa aturan anak-anaknya tetap tidak boleh menggunakan handphone oleh ayahnya sendiri. Bill gates sendiri tidak melarang 100% anaknya menggunakan handphone, anaknya boleh menggunakan hanya untuk menelpon temannya dalam rangka mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru atau pendidik disekolahnya.
Selama menggunakan handphone tersebut, bill gates selalu memerintahkan untuk berada dalam pengawasan orang dewasa. Ini contoh penting dalam kehidupan, kadang kita merasa bahwa orang kaya punya segalanya dan punya kebebasan, padahal dalam kenyataannya mereka punya aturan. Tidak seperti generasi sekarang yang main handphone sampai larut malam, tanpa mengindahkan batas – batas budaya ke-timuran-an. Mudah-mudahan kita termasuk anak-anak seperti anaknya bill gates ini ya.
2.    CEO 3D Robotics dan Drone Chris Anderson
Chris Anderson adalah seorang enterpreneur handal, dan dunianya adalah tentang teknologi, gak tanggung-tanggung beliau mengembangkan ilmu tentang robotics dan drone yang harganya sangat mahal. Beliau bisa dibilang ahli dalam bidangnya dan tentu punya keluarga dan anak-anak yang berusaha ia didik menjadi generasi yang seperti dirinya.

Anak-anak Chris Anderson dididik untuk tidak memiliki ketergantungan terhadap ponsel pintar. Sebisa mungkin, sang orang tua meminimalisir penggunaan ponsel dan laptop pada anak mereka. Alasannya simpel, ia tidak ingin anaknya melihat konten-konten erotis dan berbau kekerasan yang tersebar luas di internet. Dari pada mengontrol internet yang lebih banyak unsur negatifnya, kita orang Indonesia sebagai orang dengan budaya ketimuran harusnya lebih baik untuk meniru langkah Anderson untuk melakukan upaya pencegahan ini.



3.    Alex Constantinople, dari Outcast Agency

CEO partner bisnis IT terbesar sedunia ini malah lebih disiplin lagi dalam penggunaan handphone untuk anaknya. Anak tertua dibatasi 30 menit untuk mengakses handphon edalam sehari. Sedangkan adiknya justru hanya boleh mengakses handphonenya pada akhir minggu saat libur sekolah. Wah, ketat juga ya aturannya.


4.    Penggagas Twitter dan Pyra Labs, Evan Williams
Kedua anak Evan Williams sama sekali tidak pernah dibelikan iPad oleh orang tuanya. Kalau yang lain punya gawai namun diberikan akses terbatas, keluarga ini bahkan nggak membelikan gawainya. Dibandingkan gawai, Evan lebih memilih buku. Rak-rak di rumah Evan dipenuhi buku-buku yang berguna untuk anaknya. Dari buku tersebutlah kedua anak Evan mendapatkan informasi dan pembelajaran.
5.    Steve Jobs si Boss Apple
Mungkin sebagian besar orang akan berpikir: wah enak ya jadi anaknya Steve Jobs, kalau mau iPhone keluaran terbaru nggak perlu antri dan ngecamp di depan Apple store. Nyatanya pemikiran itu salah besar. Anak-anak Jobs justru dibatasi dalam penggunaan gawainya. Bahkan mereka tidak memiliki iPad. Jobs ingin anak-anaknya lebih memaknai percakapan real-life tanpa handphone. Keluarga ini sangat senang menghabiskan waktu sore dengan bercakap-cakap di sore hari dan ketika makan malam.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Komentar

Artikel Populer

promote

About Me

My photo
saya Adalah guru, dan setiap kita adalah guru